Ciamis Pos – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” dengan melakukan long march dari Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini menuju kawasan Patung Kuda, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi membawa bendera dan spanduk sebagai simbol perlawanan mereka terhadap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat. Sebuah mobil komando juga disiapkan untuk memimpin aksi ini dalam perjalanan yang menempuh jarak sekitar tiga kilometer menuju Istana Negara. Selain dari TIM, massa aksi lainnya juga bergerak dari kawasan IRTI Monas sebelum akhirnya berkumpul di kawasan Patung Kuda, Medan Merdeka Barat, untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Sekitar pukul 15.15 WIB, kawasan di sekitar Bundaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, yang mengarah ke Harmoni, mengalami penutupan sementara. Lalu lintas pun dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Budi Kemuliaan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan akibat aksi tersebut.
Sebelum aksi dimulai, mahasiswa telah berkumpul di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini dengan membawa berbagai atribut seperti spanduk dan bendera. Mereka kemudian bergerak bersama menuju Patung Kuda, Monas, sebagai titik utama aksi “Indonesia Gelap”. Diperkirakan, jumlah peserta aksi akan terus bertambah hingga mencapai sekitar 2.000 orang sebelum unjuk rasa berakhir.
Untuk memastikan aksi berjalan dengan tertib, sebanyak 1.623 personel gabungan dikerahkan guna mengawal jalannya demonstrasi. Pasukan ini berasal dari berbagai instansi, termasuk Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta instansi terkait lainnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa personel gabungan telah ditempatkan di sejumlah titik strategis, mulai dari Bundaran Patung Kuda hingga depan Istana Negara. Ia menekankan bahwa pengamanan ini bertujuan untuk memastikan jalannya aksi tetap kondusif hingga selesai.
Pihak kepolisian juga meminta agar seluruh peserta aksi dapat menyampaikan aspirasi mereka dengan tertib, tanpa mengganggu ketertiban umum. Diharapkan, unjuk rasa ini dapat berlangsung damai dan tidak menimbulkan gangguan keamanan bagi masyarakat di sekitar lokasi demonstrasi.
Dengan aksi ini, mahasiswa berharap pemerintah dapat mendengar tuntutan mereka dan mempertimbangkan kembali kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk ekspresi kebebasan berpendapat yang diatur dalam demokrasi, sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa tetap aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah.