Ciamis Pos – Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, yang baru-baru ini mengunjungi Kiev, dilaporkan memberikan waktu hanya satu jam kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk mempertimbangkan sebuah kesepakatan penting. Kesepakatan tersebut memberikan akses tak terbatas kepada Amerika Serikat terhadap sumber daya mineral Ukraina. Hal ini dikemukakan dalam laporan The Economist yang mengutip sumber yang mengetahui lebih dalam mengenai perundingan tersebut.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa awalnya Zelenskyy berharap Bessent akan membicarakan mengenai dukungan finansial yang berkelanjutan untuk Ukraina, namun kenyataannya, pembicaraan yang terjadi justru berfokus pada memorandum yang mengharuskan Ukraina untuk memberikan hak atas seluruh kekayaan mineral mereka kepada Amerika Serikat. Sumber tersebut menambahkan bahwa proposal ini sangat mengejutkan bagi Presiden Zelenskyy, yang kemudian menolak tawaran tersebut. Zelenskyy memutuskan untuk menunda diskusi lebih lanjut mengenai hal ini dan memilih untuk membicarakan masalah tersebut lebih lanjut pada Konferensi Keamanan Munich yang berlangsung di Jerman pada 14 hingga 16 Februari.
Beberapa media melaporkan pada Minggu (16/2) bahwa sumber-sumber yang dekat dengan perundingan ini menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah menawarkan sebuah kesepakatan yang memberi mereka akses terhadap mineral langka yang ada di Ukraina sebagai bagian dari kompensasi atas bantuan militer yang telah diberikan. Menariknya, dalam dokumen yang diajukan, tidak disebutkan adanya dukungan militer tambahan, yang menunjukkan bahwa pembicaraan tersebut lebih fokus pada akses ekonomi daripada penambahan bantuan langsung untuk Ukraina.
Pada awal Februari, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga sempat menyampaikan bahwa Washington menginginkan jaminan dari pihak Ukraina mengenai pemberian akses kepada logam tanah jarang, yang dikenal sebagai mineral langka yang sangat dibutuhkan untuk teknologi canggih, sebagai bagian dari imbalan atas bantuan finansial dan militer yang telah diberikan kepada Ukraina. Trump menekankan pentingnya akses terhadap sumber daya alam tersebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang Amerika Serikat dalam memperkuat ekonomi dan mendukung kepentingan geopolitiknya.
Laporan dari The Financial Times menambahkan, dengan mengutip sumber-sumber yang dekat dengan pemerintahan AS, bahwa kesepakatan ini masih dalam tahap pertimbangan dari pihak Ukraina. Zelenskyy dan pemerintahannya diyakini tengah menilai kemungkinan untuk menyerahkan sebagian dari kekayaan mineral mereka kepada Amerika Serikat sebagai bagian dari kesepakatan bantuan yang lebih luas. Sumber tersebut juga menambahkan bahwa diskusi ini mencerminkan pergeseran yang signifikan dalam pendekatan Ukraina terhadap bantuan internasional, yang sebelumnya lebih difokuskan pada dukungan keuangan dan militer.
Sumber tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa keputusan Ukraina untuk menunda pembicaraan hingga Konferensi Keamanan Munich menunjukkan bahwa negara tersebut masih mempertimbangkan dengan hati-hati konsekuensi dari memberikan akses terhadap sumber daya mineral mereka kepada pihak asing. Dalam konferensi tersebut, Zelenskyy kemungkinan akan mendapatkan tekanan dari berbagai pihak untuk memutuskan langkah yang akan diambil dalam menghadapi situasi geopolitik yang semakin kompleks ini.
Keputusan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antara Ukraina dan negara-negara besar lainnya, terutama dalam konteks ketegangan yang semakin meningkat antara negara-negara Barat dan Rusia. Seiring dengan terus berlanjutnya perang di Ukraina, negara tersebut harus membuat keputusan yang sangat sulit mengenai bagaimana mengelola sumber daya alam mereka dan bagaimana memperkuat posisi mereka dalam arena internasional.
Namun, meskipun perundingan ini menunjukkan adanya kemungkinan perubahan dalam hubungan Ukraina dengan Amerika Serikat, masih banyak ketidakpastian mengenai arah kebijakan luar negeri Ukraina ke depan. Mengingat pentingnya sumber daya mineral dalam perekonomian global, kesepakatan ini bisa menjadi salah satu langkah strategis yang lebih besar bagi Amerika Serikat, tetapi juga menjadi tantangan besar bagi Ukraina yang harus menyeimbangkan kepentingan dalam negeri dan hubungan internasional mereka.