Mengungkap Popularitas Film Horor di Indonesia Menurut Ozi SyahputraSumber: antaranews.com

Ciamis Pos – Aktor Fauzi Syahputra, yang lebih dikenal dengan nama Ozi Syahputra, baru-baru ini membahas sejumlah faktor yang dianggapnya berperan besar dalam mendorong popularitas film horor di Indonesia. Dalam kesempatan promosi film terbarunya yang berjudul Setan Botak Di Jembatan Ancol, Ozi menyampaikan bahwa kepercayaan serta rasa ingin tahu masyarakat terhadap hal-hal mistis menjadi salah satu faktor utama yang membuat genre horor sangat digemari di Tanah Air.

Acara yang berlangsung di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2), menjadi ajang bagi Ozi untuk berbagi pandangannya mengenai fenomena ini. Ia menjelaskan bahwa horor tidak hanya sekadar genre film, tetapi juga sangat terkait dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Menurut Ozi, sejak zaman nenek moyang, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan cerita-cerita yang berkaitan dengan hal mistis. Ozi menjelaskan bahwa kepercayaan semacam itu telah turun temurun dan sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Ia mengungkapkan, “Sejak nenek moyang, kita sudah sangat familiar dengan hal-hal yang berbau mistis.” Kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal gaib, seperti misalnya, saat melewati jembatan harus membunyikan klakson atau larangan agar tidak ada gadis di depan pintu pada malam hari, masih dianggap sebagai hal yang nyata oleh banyak orang. Kepercayaan-kepercayaan tersebut, menurut Ozi, adalah bagian dari keseharian yang tidak bisa dipisahkan, dan hal inilah yang memberi relevansi pada film horor dengan kehidupan sehari-hari penonton.

Ozi menambahkan bahwa faktor inilah yang menjadikan genre horor tetap menjadi primadona di Indonesia. Selain menjadi bentuk hiburan, film horor seakan menjadi media yang bisa menghubungkan penonton dengan dunia yang penuh misteri dan ketegangan. Dalam pandangannya, penonton dapat merasakan kedekatan antara kehidupan nyata dan kisah yang ditampilkan dalam film horor, yang kerap menampilkan unsur-unsur mistis yang dikenal sehari-hari.

Angka penonton film horor di Indonesia pun membuktikan bahwa genre ini memiliki daya tarik yang luar biasa. Berdasarkan data dari Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang dirilis pada 2022, film horor mampu menarik sekitar 32 juta penonton, jauh melebihi genre film lainnya. Sebagai perbandingan, film dengan genre drama hanya mencatatkan 9,3 juta penonton, laga 5,6 juta, komedi 4,9 juta, dan romansa 2,2 juta. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap film horor sangat tinggi, menjadikannya genre paling populer di Indonesia.

Pada tahun 2024, film-film horor yang dirilis kembali mencatatkan angka penonton yang luar biasa. Beberapa film horor yang sukses besar di box office antara lain Agak Laen yang berhasil menarik perhatian hingga 9,12 juta penonton, Vina: Sebelum 7 Hari dengan 5,81 juta penonton, serta Kang Mak from Pee Mak yang berhasil meraih lebih dari 4 juta penonton. Fakta ini semakin menguatkan bahwa film horor bukan hanya sekadar hiburan, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya populer di Indonesia.

Masyarakat Indonesia, yang dikenal memiliki banyak cerita dan mitos terkait dunia gaib, seakan memiliki koneksi emosional yang kuat dengan genre horor. Hal ini membuat film horor di Indonesia tidak hanya diminati, tetapi juga mampu menghipnotis penonton dengan cerita-cerita yang menghadirkan ketegangan dan misteri yang dekat dengan keseharian mereka. Ozi Syahputra pun percaya bahwa film horor akan terus bertahan sebagai pilihan hiburan utama di Indonesia karena kesesuaian cerita horor dengan budaya dan kepercayaan masyarakat.

Secara keseluruhan, tingginya popularitas film horor di Indonesia mencerminkan bagaimana kepercayaan dan budaya mistis menjadi elemen penting dalam kehidupan masyarakat. Film horor memberikan ruang bagi penonton untuk menikmati ketegangan dan misteri, sekaligus memperlihatkan bagaimana hal-hal yang dianggap tak kasat mata dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Di balik angka penonton yang fantastis, genre ini menjadi lebih dari sekadar hiburan semata, tetapi juga sebuah cermin dari kecintaan masyarakat Indonesia terhadap hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara rasional.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *