Wang Yi Tegaskan Solusi Dua NegaraSumber: metrotvnews.com

Ciamis Pos – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyatakan bahwa penyelesaian utama bagi konflik di Timur Tengah adalah dengan menerapkan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Pernyataan ini disampaikan oleh Wang Yi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich yang berlangsung di Jerman pada hari Sabtu lalu. Kementerian Luar Negeri China kemudian merilis pernyataan terkait pertemuan tersebut yang menjelaskan pandangan Wang Yi mengenai masalah ini.

Wang Yi menekankan bahwa bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza harus segera dihentikan. Ia mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait kondisi yang dialami oleh warga Palestina, terutama di Gaza, yang telah menjadi pusat pertempuran sengit. Menurut Wang, permasalahan Palestina merupakan inti dari ketegangan yang ada di Timur Tengah. Ia percaya bahwa penerapan solusi dua negara akan menjadi langkah efektif untuk meredakan konflik yang telah berlangsung lama ini, karena hal tersebut memungkinkan Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan secara damai. Selain itu, solusi ini juga dapat mendukung terciptanya hubungan yang lebih harmonis antara masyarakat Arab dan Yahudi di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, Wang Yi juga menyatakan bahwa China berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam penyelesaian masalah Palestina. Ia menegaskan bahwa Beijing akan terus berperan secara konstruktif untuk mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, guna menciptakan kedamaian yang sejati di Timur Tengah. Dengan posisi strategis yang dimiliki China, Wang percaya bahwa negara ini dapat memberikan kontribusi positif dalam meredakan ketegangan yang telah berlangsung sekian lama di kawasan tersebut.

Terkait dengan hubungan bilateral antara China dan Israel, Wang Yi menjelaskan bahwa Beijing memandang kerja sama dengan Israel dalam perspektif jangka panjang. Ia menyatakan bahwa China siap untuk memperkuat kemitraan inovatif yang sudah ada antara kedua negara. Menurutnya, kerja sama antara China dan Israel bukan hanya terbatas pada sektor ekonomi, tetapi juga pada bidang teknologi dan inovasi yang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.

Di sisi lain, meskipun gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza sejak 19 Januari, peristiwa perang yang berlangsung di wilayah tersebut telah menimbulkan kerugian besar, dengan lebih dari 48.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa. Kerusakan yang terjadi di Gaza pun sangat besar, menghancurkan infrastruktur dan menyebabkan penderitaan luar biasa bagi penduduk setempat.

Pada bulan November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, serta mantan Kepala Otoritas Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia terkait serangan militer di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh negara tersebut terlibat dalam tindakan genosida melalui perang yang mereka lakukan di Gaza.

Dengan semakin intensnya perbincangan mengenai keadilan internasional dan penegakan hukum di kawasan tersebut, tekanan terhadap Israel untuk bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan di Gaza semakin besar. Wang Yi juga menyoroti pentingnya dunia internasional untuk bersatu dalam upaya menciptakan perdamaian yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Palestina, dengan solusi dua negara sebagai dasar utama dari penyelesaian konflik tersebut.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *