Hari-Hari Menarik Menanti: Ketegangan AS dan Iran dalam Negosiasi NuklirSumber: antaranews.com

Ciamis Pos – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran kembali mencuat setelah Presiden Donald Trump pada Jumat (7/3) menyampaikan bahwa perkembangan signifikan akan segera terjadi dalam hubungan kedua negara. Pernyataan tersebut merujuk pada negosiasi perjanjian nuklir yang sedang diupayakan atau kemungkinan langkah lain yang dapat diambil, termasuk tindakan militer.

Dalam pertemuan dengan wartawan di Ruang Oval, Trump menegaskan bahwa dalam waktu dekat, pembahasan terkait Iran akan menjadi sorotan utama. Ia juga mengisyaratkan bahwa beberapa hari ke depan akan menjadi momen yang menarik dalam kebijakan luar negeri AS.

Komentar tersebut disampaikan hanya beberapa jam setelah Trump dalam wawancaranya dengan Fox Business Network mengungkapkan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Surat tersebut berisi ajakan untuk kembali ke meja perundingan guna membahas kesepakatan nuklir.

Menurut Trump, negosiasi dengan Iran telah mencapai tahap akhir. Ia menekankan bahwa situasi tersebut akan segera mengalami perkembangan besar, dan keputusan penting harus diambil. Trump juga menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, sehingga penyelesaian konflik ini menjadi prioritas.

Dalam pernyataannya, Trump menekankan bahwa dirinya lebih menginginkan kesepakatan damai dibandingkan opsi lain. Namun, ia juga menegaskan bahwa alternatif selain negosiasi masih tetap menjadi pilihan jika keadaan memburuk.

Di sisi lain, pihak Iran memberikan respons terhadap pernyataan Trump. Misi Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York mengklaim bahwa mereka belum menerima surat yang disebut telah dikirim oleh Trump kepada Khamenei. Pernyataan ini disampaikan melalui media Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran, Khamenei, sebelumnya telah menegaskan sikapnya yang menolak segala bentuk negosiasi dengan pemerintahan Trump. Ia berpendapat bahwa pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Trump tidak dapat dipercaya dan kebijakan yang diterapkan cenderung merugikan Iran.

Sejumlah pejabat senior Iran, termasuk Presiden Masoud Pezeshkian dan Menteri Luar Negeri Abbas Aragchi, juga menegaskan bahwa Iran tidak akan melakukan negosiasi dengan AS selama tekanan dan ancaman terus berlanjut. Dalam wawancara yang dilakukan di Jeddah, Arab Saudi, Aragchi menegaskan bahwa Iran tidak akan terlibat dalam dialog langsung dengan AS selama kebijakan tekanan maksimum masih diterapkan.

Dengan situasi yang terus berkembang, dunia kini menanti langkah berikutnya dari kedua negara. Apakah Iran dan AS akan mencapai kesepakatan damai, atau justru ketegangan semakin meningkat? Semua masih menjadi tanda tanya besar.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *