Ciamis Pos – Pada Minggu (16/2), dua penambang pasir mengalami kecelakaan tragis di kawasan Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, saat mereka tertimbun longsoran tebing. Hingga Senin (17/2), upaya pencarian yang melibatkan tim gabungan dari BPBD Kabupaten Blitar, Polres Blitar, dan warga setempat masih terus berlangsung, namun kedua korban belum ditemukan.
Korban dalam kejadian tersebut diketahui bernama NK, yang berusia 45 tahun dan merupakan warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, serta RM, seorang pria berusia 31 tahun yang berasal dari Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 12.30 WIB, ketika kedua korban tengah melakukan aktivitas penambangan pasir di aliran Sungai Kaliputih. Mereka menggali pasir dengan cara membuat lubang atau kantongan di dekat tebing. Setelah kantongan yang mereka buat penuh dengan pasir, keduanya berusaha untuk mengangkatnya ke permukaan. Namun, saat mereka sedang melakukan pekerjaan tersebut, tanah dari atas tebing longsor dan menimbun tubuh mereka.
Ipda Putut Siswahyudi, Kasi Humas Polres Blitar, mengungkapkan bahwa tebing yang longsor tersebut memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan terletak di sebelah barat Sungai Kaliputih. Ia juga menjelaskan bahwa pencarian masih terus dilakukan dengan bantuan mesin diesel untuk menyemprotkan timbunan tanah yang menutupi kedua korban.
Namun, upaya pencarian sempat terhambat pada Minggu malam sekitar pukul 19.50 WIB, akibat hujan deras yang mengguyur lokasi longsor. Meskipun demikian, pada pagi hari berikutnya, tim gabungan kembali melanjutkan pencarian. Pencarian tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan manual, dan jika memungkinkan, alat berat akan turut digunakan untuk mempercepat prosesnya.
Tim gabungan berusaha keras untuk mengurai material longsoran yang cukup tebal dengan harapan dapat segera menemukan kedua korban. Sementara itu, keluarga korban dan warga setempat yang berada di sekitar lokasi kejadian tetap menunggu dengan penuh harapan.
“Kami berharap cuaca tetap mendukung agar pencarian dapat berjalan dengan lancar dan korban bisa segera ditemukan,” ujar Ipda Putut.
Kejadian ini kembali mengingatkan akan risiko yang dihadapi para penambang pasir, terutama di daerah yang rawan longsor, seperti di kawasan Kaliputih, yang merupakan daerah rawan bencana longsor. Terlebih lagi, kejadian ini terjadi pada musim penghujan, yang meningkatkan potensi longsoran tanah. Pihak berwenang pun telah mengimbau para penambang untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan faktor keamanan saat melakukan aktivitas penambangan di daerah-daerah seperti ini. Kejadian seperti ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya keselamatan kerja di area yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam.
Para penambang diharapkan selalu mengutamakan keselamatan mereka, serta memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keamanan, seperti kondisi cuaca dan stabilitas tebing di sekitar area tambang.