GM PLN UID Sulselrabar Budiono Tutup Usia Saat Bertugas di PasuruanSumber: antaranews.com

Ciamis Pos – General Manajer PT PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, berpulang ketika sedang menjalankan tugas dalam Rapat Kerja Direktorat Distribusi PLN yang diadakan di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Acara tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada 17 hingga 18 Februari 2025. Kepergian Budiono terjadi secara mendadak dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar PLN serta rekan-rekan sejawatnya.

Informasi mengenai wafatnya Budiono pertama kali diterima dari Rumah Sakit Mitra Sehat Medika yang berada di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Ia dikabarkan menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 18 Februari 2025, tepat pada pukul 06.45 WIB. Kabar duka ini segera menyebar di lingkungan PLN dan berbagai pihak yang mengenalnya, mengingat sosoknya yang dikenal berdedikasi tinggi dalam dunia ketenagalistrikan.

Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif, yang berada di Makassar pada saat kejadian, menyampaikan bahwa jenazah Budiono akan dimakamkan di kediamannya di Jakarta. Ia juga menyampaikan ungkapan duka mendalam serta permohonan doa terbaik untuk almarhum. Kepergian Budiono dianggap sebagai kehilangan besar bagi PLN, terutama bagi rekan-rekan di wilayah Sulselrabar yang telah merasakan kepemimpinannya secara langsung.

Sejak menjabat sebagai General Manajer PLN UID Sulselrabar pada Agustus 2024, Budiono telah menunjukkan kepemimpinan yang rendah hati dan amanah. Dedikasinya dalam mengembangkan sektor ketenagalistrikan di wilayah tersebut begitu besar. Berbagai inisiatif dan kebijakan telah dijalankan untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan listrik yang optimal. Selain itu, ia juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang tidak segan turun langsung ke lapangan, terutama saat terjadi bencana yang berdampak pada pasokan listrik di daerah terdampak.

Kepekaan sosial yang dimilikinya terlihat dalam berbagai aksi kemanusiaan yang dilakukan bersama timnya. Salah satu contoh nyata adalah ketika ia turut serta dalam upaya pemulihan jaringan listrik setelah bencana banjir melanda Kabupaten Maros. Dalam aksi yang bertajuk “Tanggap Banjir Kabupaten Maros”, Budiono bersama Tim Reaksi Cepat (TRC), Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, serta Srikandi PLN, turun langsung ke lapangan untuk memastikan masyarakat terdampak dapat segera mendapatkan bantuan yang diperlukan. Ia ikut serta dalam proses pemulihan pasokan listrik, sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga di Desa Mattirotasi dan Desa Bonto Matte’ne.

Semasa hidupnya, Budiono selalu menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama dalam pekerjaannya. Dedikasi dan pengabdiannya di PLN menjadi teladan bagi banyak pegawai yang pernah bekerja dengannya. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga kenangan akan seorang pemimpin yang menginspirasi banyak orang dalam bekerja dengan hati dan tanggung jawab.

Kini, PLN dan seluruh kolega yang pernah mengenalnya berduka atas kepergian seorang pemimpin yang memiliki visi besar bagi kemajuan sektor kelistrikan. Budiono akan selalu dikenang sebagai sosok yang tak hanya membangun infrastruktur listrik, tetapi juga membangun rasa kepedulian terhadap sesama.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *