Menteri Luar Negeri China Dorong NATOSumber: antaranews.com

Ciamis Pos – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengungkapkan dorongan bagi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengubah pendekatannya terhadap Beijing, dengan menjalankan kebijakan yang lebih positif dan bertanggung jawab. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan yang berlangsung dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, yang digelar di sela-sela Konferensi Keamanan Munich. Kementerian Luar Negeri China merilis pernyataan tersebut pada Minggu (16/2), yang mengungkapkan harapan China terkait pandangan NATO terhadap negara tersebut.

Wang Yi menyatakan bahwa China menginginkan NATO untuk memiliki pandangan yang lebih objektif dan akurat mengenai negara tersebut. Dalam pertemuan tersebut, diplomat senior China itu menekankan bahwa negara yang dipimpinnya berperan besar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global. Wang juga menggarisbawahi bahwa China memiliki catatan yang sangat baik di antara negara-negara besar, yang turut berperan dalam memberikan kontribusi signifikan bagi perdamaian dunia.

Dijelaskan lebih lanjut oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam sebuah unggahan di media sosial X, bahwa Wang Yi menegaskan bahwa China bukanlah ancaman, melainkan sebuah kekuatan yang bertujuan menjaga perdamaian internasional. Sebagai bagian dari komitmennya terhadap perdamaian, China juga dikenal sebagai kontributor terbesar dalam hal personel penjaga perdamaian di dunia. Negara ini juga menempati posisi kedua sebagai kontributor terbesar dalam hal pendanaan untuk operasi penjaga perdamaian PBB.

Selain itu, Wang Yi meminta agar NATO tetap berkomitmen terhadap tugas utamanya sebagai organisasi pertahanan regional yang berfokus pada keamanan dan stabilitas wilayah. Ia menekankan pentingnya bagi NATO untuk berkontribusi secara positif terhadap perdamaian baik di tingkat global maupun regional. Dengan cara ini, China berharap hubungan kedua belah pihak dapat terjalin dengan lebih baik, didasari oleh rasa saling pengertian dan kepercayaan yang lebih kuat.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, dalam tanggapannya, mengakui bahwa China merupakan negara besar dengan pencapaian yang signifikan, terutama dalam bidang ekonomi dan geopolitik. Meski begitu, Rutte menegaskan bahwa NATO, yang merupakan organisasi pertahanan regional, tidak memiliki rencana untuk memperluas wilayah operasionalnya ke Asia. NATO tetap memfokuskan perhatian dan sumber daya untuk menjamin keamanan kawasan Atlantik Utara.

Rutte juga menyampaikan bahwa aliansi tersebut terbuka untuk meningkatkan komunikasi dan dialog dengan China guna membangun hubungan yang lebih baik di masa depan. Dialog dan komunikasi yang lebih intens akan membantu kedua pihak untuk membangun saling pengertian yang lebih mendalam serta membangun kepercayaan, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada terciptanya hubungan internasional yang lebih stabil dan harmonis.

Pertemuan antara Wang Yi dan Mark Rutte ini menunjukkan pentingnya hubungan diplomatik yang konstruktif antara China dan NATO. Meskipun ada perbedaan pandangan dalam beberapa isu, kedua belah pihak sepakat untuk membuka jalur komunikasi lebih lanjut, dengan harapan bahwa langkah-langkah ini akan membantu meredakan ketegangan dan memperkuat stabilitas global.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *