Ciamis Pos – Investasi memiliki peran penting dalam mendorong pembangunan ekonomi dan membuka peluang kerja di berbagai daerah. Direktur Indekstat, M Ali Mahmudin, menilai bahwa di tengah keterbatasan kapasitas fiskal yang dihadapi banyak wilayah, investasi menjadi faktor utama yang mempercepat pertumbuhan ekonomi serta memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
Dalam sebuah diskusi daring bertajuk Indekstalk 2.0: Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah yang diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (6/3), Ali menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi daerah menjadi salah satu prioritas utama dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemetaan potensi investasi di setiap daerah perlu dilakukan secara sistematis.
Upaya strategis dalam menghadirkan investasi berbasis data telah dilakukan melalui penyusunan SK Menteri Nomor 50 yang memberikan pedoman terkait pemetaan potensi serta peluang investasi di daerah. Ali menambahkan bahwa kebijakan tersebut dirancang bersama dengan Kementerian Investasi guna menciptakan lingkungan investasi yang lebih terstruktur dan menarik bagi investor.
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan bahwa langkah pemetaan ini juga sejalan dengan gagasan yang dikemukakan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam bukunya Paradoks Indonesia. Dalam buku tersebut, Prabowo menekankan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia, namun tantangan fiskal di daerah masih menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, investasi diharapkan dapat menjadi pendorong utama pembangunan, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja dan menarik investor ke daerah-daerah yang memiliki potensi besar.
Direktur Pengembangan Potensi Daerah Kementerian Investasi/BKPM, Suhartono, menegaskan bahwa peran investasi swasta sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dengan realisasi investasi yang diharapkan mencapai Rp1,9 triliun pada tahun 2025. Dari angka tersebut, lebih dari 2,45 juta lapangan pekerjaan diharapkan dapat tercipta.
Suhartono juga menjelaskan bahwa pemerataan investasi di berbagai daerah menjadi faktor kunci dalam menarik minat investor. Untuk mendukung hal tersebut, BKPM telah mengembangkan Portal Potensi Investasi Regional (PIR), sebuah sistem berbasis geospasial yang menampilkan berbagai peluang investasi dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Portal ini tidak hanya ditujukan bagi investor domestik, tetapi juga telah menarik perhatian investor internasional dari berbagai negara, seperti Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura, dan China. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, para investor dapat memperoleh informasi yang lebih komprehensif mengenai peluang investasi di berbagai daerah.
Public Policy Analyst dari PT Indekstat Konsultan Indonesia, Siti Rosidah, turut memberikan pandangan mengenai pentingnya penyusunan peta potensi dan peluang investasi di daerah. Menurutnya, suatu daerah harus memiliki daya tarik tersendiri agar dapat menarik minat investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Siti menekankan bahwa penyusunan peta investasi harus dilakukan dengan metode yang sistematis. Beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam proses tersebut meliputi identifikasi potensi unggulan, pemetaan peluang investasi, serta studi kelayakan investasi atau Investment Project Ready to Offer (IPRO).
Dengan pendekatan yang berbasis data, peluang investasi yang ditawarkan oleh daerah dapat dipastikan memiliki prospek yang layak dan menarik bagi investor. Siti menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan investor sangat diperlukan dalam memastikan keberhasilan investasi yang berkelanjutan.
Melalui berbagai langkah strategis tersebut, diharapkan investasi dapat menjadi pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.